Selasa, 14 Februari 2012

Mensyukuri Kekurangan

Seusai acara pernikahan di singapura, beberapa tahun yang lalu, sang ayah mertua memanggil menantu barunya ke pojok untuk memberikan nasehat bagaimana agar pernikahan awet dan bahagia.

“Kamu mungkin sangat mencintai anak saya,”katanya pada si pemuda.
“Ya, iya dong….,”desah si pemuda.
“Dan mungkin kami berpikir dialah perempuan paling hebat di dunia,”sambung si mertua.
“Dia begitu sempurna dalam segala hal,”si menantu mengiyakan dengan nada kurang sabar.

“Itulah yang kamu rasakan sewaktu baru menikah,”kata si mertua.“Namun setelah beberapa tahun menikah, kamu akan melihat kekurangan-kekurangan anak saya.Saat kamu mulai menyadarinya, saya ingin kamu ingat ini: jika dia tidak mempumyai kekurangan-kekurangan itu, menantuku, dia mungkin sudah menikah dengan orang lain, yang jauh lebih baik dari kamu.”

Jadi kita harus bersyukur atas kekurangan-kekurangan pasangan kita, karena jika sedari awal mereka tidak memiliki kekurangan-kekurangan itu, mereka sudah akan menikah dengan orang lain yang jauh lebih baik daripada kita.

Dikutip dari buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya", yang ditulis oleh Ajahn Brahm.

2 komentar:

  1. yuuup benar juga baru di sayang , lama di sia - siakan dan di campakkan, by andy

    BalasHapus
  2. nasihat yang bijak bgt. suka

    BalasHapus